Nama : Dewi Setiawati
NPM : 21212963
Kelas : 4eb12
The
Big 4 atau kadang ditulis The Big Four merupakan empat
kantor akuntan berskala internasional yang terbesar saat ini, yang menangani
sebagian besar audit bagi perusahaan, baik terbuka (public) maupun tertutup
(private). Kantor akuntan yang menjadi The Big Four firms adalah sebagai
berikut:
Firm
|
Revenues
|
People
|
Fiscal Year
|
Deloitte Touche
Tohmatsu
|
$27.4bn
|
165,000
|
2008
|
PricewaterhouseCoopers
|
$25.2bn
|
146,700
|
2007
|
Ernst & Young
|
$21.1bn
|
130,000
|
2007
|
KPMG
|
$19.8bn
|
123,000
|
2007
|
Sebelumnya, kelompok
kantor akuntan terbesar ini disebut sebagai “Big Eight” sebelum adanya
serangkaian merger dan liquidasi Arthur
Andersen yang terlibat skandal Enron pada tahun 2001.
Kantor-kantor akuntan
yang disebut sebagai the Big 8 menggambarkan dominasi delapan
kantor akuntan terbesar pada abad ke-20, yaitu:
1. Arthur
Andersen
2. Arthur
Young & Company
3. Coopers
& Lybrand
4. Ernst
& Whinney (sampai dengan 1979 Ernst & Ernst bermarkas di US dan Whinney
Murray di UK)
5. Deloitte
Haskins & Sells (sampai dengan 1978 Haskins & Sells bermarkas di US dan
Deloitte Plender Griffiths di UK)
6. Peat
Marwick Mitchell (yang kemudian berubah menjadi Peat Marwick)
7. Price
Waterhouse
8. Touche
Ross
Sebagian
besar the Big 8 merupakan aliansi antara firma yang berasal dari British dan US
pada abad ke-19 atau awal abad ke-20. Price Waterhouse merupakan UK firm yang
kemudian membuka cabang di US pada 1890 dan kemudian terpisah dan berdiri
sendiri. Firma Peat Marwick Mitchell merupakan gabungan firma US dan UK dan
menggunakan nama yang sama pada tahun 1925. Firma lainnya menggunakan nama yang
berbeda untuk domestic business (tidak menggunakan nama bersama/common names),
antara lain Touche Ross tahun 1960, Arthur Young (at first Arthur Young,
McLelland Moores) tahun 1968, Coopers & Lybrand tahun 1973, Deloitte
Haskins & Sells tahun 1978 dan Ernst & Whinney tahun 1979.
Kompetisi diantara
kantor akuntan semakin intensif dan the Big 8 menjadi the Big
6pada Juni 1989 ketika Ernst & Whinney merger dengan Arthur Young mejadi
Ernst & Young serta Deloitte, Haskins & Sells merger dengan Touche Ross
menjadi Deloitte & Touche pada Agustus 1989.
Selengkapnya the
Big Six mencakup:
1. Arthur
Andersen
2. Coopers
& Lybrand
3. Ernst
Young (Ernst & Whinney and Arthur Young & Company merged
in 1989)
4. Deloitte
& Touche (Deloitte Haskins & Sells and Touche Ross mergen
in 1989)
5. Peat Marwick Mitchell
6. Price water house
The Big 6 menjadi the Big
5 pada Juli 1998 ketika Price Waterhouse merger dengan Coopers &
Lybrand menjadi PricewaterhouseCoopers.
Selengkapnya the
Big 5 adalah:
1. Arthur Andersen
2. Ernst Young
3.
Deloitte & Touche
4.
Peat Marwick Mitchell
5.
Price water house Coopers ( Price water house and Coopers & Lybrand merged in 1998)
Kasus kolapsnya Enron
telah menyeret Arthur Andersen, yang mengadit laporan keunagan Enron, ke dalam
serangkaian penyelidikan oleh otoritas bursa US. Hasil penyelidikan
menyimpulkan Arthur Andersen terlibat dalam skandal tersebut. Kantor
akuntan Arthur Andersen didakwa melawan hukum karena menghancurkan
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengauditan Enron, dan menutup-nutupi
kerugian jutaan dolar. Hasil keputusan hukum secara efektif menyebabkan
kebangkrutan global dari bisnis Arthur Andersen. Kantor akuntan di seluruh
dunia yang berada di bawah bendera Arthur Andersen seluruhnya dijual dan
kebanyakan menjadi anggota kantor akuntan internasional lainnya. Di UK, para
partner Arthur Andersen setempat kebanyakan bergabung dengan Ernst & Young
dan Deloitte Touche Tohmatsu. Di Indonesia, para partner Arthur Andersen pada
akhirnya bergabung dengan Ernst & Young.
The big 4 selengkapnya
adalah:
1. Ernst &
Young
2. Deloitte
Touche Tohmatsu
3. KPMG
4. PricewaterhouseCoopers
Hubungan
Dengan Sarbanes Oxley (SOX)
Sarbanes-Oxley (Sarbanes-Oxley Act of 2002, Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act of 2002) atau kadang disingkat SOx atau Sarbox adalah hukum federal Amerika Serikat yang ditetapkan pada 30 Juli 2002 sebagai tanggapan terhadap sejumlah skandal akuntansi perusahaan besar yang termasuk di antaranya melibatkan Enron, Tyco International, Adelphia, Peregrine Systems dan WorldCom. Skandal-skandal yang menyebabkan kerugian bilyunan dolar bagi investor karena runtuhnya harga sahamperusahaan-perusahaan yang terpengaruh ini mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham nasional. Akta yang diberi nama berdasarkan dua sponsornya, Senator Paul Sarbanes (D-MD) and Representatif Michael G. Oxley (R-OH), ini disetujui oleh Dewan dengan suara 423-3 dan oleh Senat dengan suara 99-0 serta disahkan menjadi hukum oleh Presiden George W. Bush.
Perundang-undangan ini menetapkan suatu standar baru dan lebih baik bagi semua dewan dan manajemen perusahaan publik sertakantor akuntan publik walaupun tidak berlaku bagi perusahaan tertutup. Akta ini terdiri dari 11 judul atau bagian yang menetapkan hal-hal mulai dari tanggung jawab tambahan Dewan Perusahaan hingga hukuman pidana. Sarbox juga menuntut Securities and Exchange Commission (SEC) untuk menerapkan aturan persyaratan baru untuk menaati hukum ini.
Perdebatan mengenai untung rugi penerapan Sarbox masih terus terjadi. Para pendukungnya merasa bahwa aturan ini diperlukan dan memegang peranan penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pasar modal nasional dengan antara lain memperkuat pengawasan akuntansi perusahaan. Sementara para penentangnya berkilah bahwa Sarbox tidak diperlukan dan campur tangan pemerintah dalam manajemen perusahaan menempatkan perusahaan-perusahaan AS pada kerugian kompetitif terhadap perusahaan asing.
Sarbox menetapkan suatu lembaga semi pemerintah, Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB), yang bertugas mengawasi, mengatur, memeriksa, dan mendisiplinkan kantor-kantor akuntan dalam peranan mereka sebagai auditor perusahaan publik. Sarbox juga mengatur masalah-masalah seperti kebebasan auditor, tata kelola perusahaan, penilaian pengendalian internal, serta pengungkapan laporan keuangan yang lebih dikembangkan
Sumber :
Arens. Alvin dan Elder
Randal, 2006. Auditing Dan Jasa Assurance.
Erlangga. Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar